Damn
for love ! Seenaknya membuat hati orang hancur berkeping-keping. Yah, itulah
yang ku alami pada pengalaman cinta pertamaku beberapa hari yang lalu. Siapa
sangka aku akan mengalami hal yang buruk di bidang cinta. Hatiku, men. Orang bilang cinta pertama tak
mudah dilupakan dan cinta pertama memberikan kita arti cinta. Namun NOT TO ME ! If I can kill my first love in my heart , i will do. Kenapa aku
jadi mengutuki orang dia ! WHATEVER lah.
Pokoknya aku tak ingin mengenal cinta untuk saat ini aja sih, untuk ke depannya
belum tahu juga. Gilee bener kalo tak mengenal cinta sampai seumur hidup, bakal
hidup sendirian dan kesepian. Argh ogah juga kalau itu terjadi.
Kenapa
aku jadi seperti ini ? Mengutuki dalam hati ? It’s not me. But why ? Okeh Kei,
kamu harus jadi wanita yang sabar , jangan emosian , harus bisa memaafkan.
Tuhan yang mulia saja bisa memaafkan masa kamu tidak ? Ingat Kei, kamu itu
manusia yang berdosa , dia juga berdosa. Sama-sama berdosa kenapa tidak saling
memaafkan ? FORGET IT KEI ! Okeh , untuk beberapa saat aku mampu menguasai
diriku untuk melupakan kejadian menyakitkan itu. Namun tidak untuk beberapa
saat kemudian, kembali lagi mengingat semua kenangan dan apa alasan Andra melakukan
itu semua padanya. Kenapa dia harus bermain di belakang ku ? Kenapa dia sanggup
melakukan itu setelah dia menjadi sukses ? Apa benar kesuksesan dalam bidang
materi dapat membutakan dan melupakan cinta yang telah terbina semudah itu ?
(hati dan logika berperang hingga Kei pun tertidur pulas di kamarnya).
***
Putus cinta tapi tidak putus
hidup! Iya, itu salah satu kamus dalam hidupku dan harus ku lakukan. Mau tidak
mau tapi harus ! Gile aja, kalau putus cinta hidupku juga harus putus? Kasihan
pada diriku, kasihan dengan orang-orang yang menyayangiku. Aku tidak mau
mengecewakan mereka hanya karena putus cinta. Tapi bukan berarti, aku juga
menjalani hidup dengan komit “putus satu tumbuh seribu” . Putus cinta 1x tumbuhkan
cinta beribu-ribu kali. Bagiku itu hanya orang yang tidak dewasa dan tidak
menghargai apa itu cinta.
Okeh, mulai dari hari ini
semua akan dimulai dari nol. Yup, mulai hari ini aku akan hidup sebagai jomblo
yang always happy (jujur atau bohong sih , sebenarnya ini dan sebenarnya
putusnya udah beberapa hari yang lalu, tapi kenapa baru sekarang ditanamkan
motivasi yang gak tau kebenarannya dalam hatiku. Hahahah ). Sebelum mengenal
apa itu cinta, aku juga bisa hidup dan happy. Jadi mengapa tidak untuk saat ini
?
………
Semester baru tiba ,
semangat baru pun HARUS ada.Tapi malas ke kampus pun muncul dalam benak .
Sebenarnya alasan yang menguatkan kenapa kemalasan itu muncul ya karena malas
akan menghadapi serbuan pertanyaan dari teman mengenai cintanya yang naas.
Karena dalam memang aku tak suka lagi membahas apa yang telah terjadi. Walaupun
malas ini sudah mendekati 89% tapi tetap saja harus ke kampus. Jangan karena
hal seperti itu masa depan ku terbengkalai.
Sesampai di kampus, benar
seperti yang telah ku duga pertanyaan itu menyerbuku dan aku hanya jawab “MASA
LALU” (entah nyambung atau gak jawabannya dengan pertanyaan yang mereka
lontarkan. Hahaha). Tapi yang jelas jawaban ini membuat mereka gondok dan tak
menanyakannya lagi. Kadang aku heran, kenapa
mereka selalu cepat dapat informasi atau bahasa gaulnya gossip-gosip hidup
seseorang. Gak capek apa , mencari tahu seperti itu? Gue aja ogah, cari
informasi seperti itu. Tapi jahat banget aku , ngatain kawan sendiri. Hihihi.
Tapi aku sayang sama mereka. Ya, iyalah mereka keluargaku di kampus, bro. Kalau
mereka tidak ada , hampa pasti hari-hari dikampus.
“Kei, lu tau acara yang
nomor satu di channel televisi ?”
“Hah? Juara 1. Gak tuh. You
know lah, aku jarang menonton.”
“Ah, lu mah kebiasaan.”
“Emang kenapa sih, sama film
itu ?”
“Aku punya 2 tiket untuk
nonton langsung acara tersebut. Lu mau gak ikut nonton bareng aku ? Berani
jamin, lu pasti akan tertawa lepas dan lupa akan masalah putus cinte lu ini.”
“Sialan lu. Tapi bolehlah.
Yakin ini bisa manjur untuk membuatku tertawa lepas?”
“Gak percaya sama aku?
(mengernyitkan alis)”
“Gak :p Yaudah, kapan nih
mau nontonnya?”
“Besok jam 7 malam”
“Buseet , malam ? Trus ntar
pulangnya ?
“Aku yang ngantar. Masih
tetap aja gak mau keluar malam.”
“Masih anak bapak soalnya”.
“Okehlah. Besok malam aku
datang ke rumah, sekalian permisi sama bokap mu , kalau gak di kasih ijin, gue
bawa nenek gue ya, biar ngomong sama bokapmu”.
“Sialan lu. Okeh lah. Ku
tunggu di rumah.”
…………
Seperti yang sudah
dijanjikan , besok malamnya kami pun nonton secara langsung siaran televise
tersebut. Awalnya aku mengira biasa aja dan nothing special di dalam acara ini.
Hingga muncul sosok yang benar-benar kece nya setengah mati . (bayangin dulu,
bagaimana caranya menonton setengah hidup dan setengah mati. Masuk akal gak?
:D)
Iya, dia yang benar-benar
dapat membuatku tertawa ngakak sengakak-ngakaknya. Belum pernah aku tahu ada
comedian yang bisa menghipnotis orang seperti ini. Bahkan, aku jatuh cinta
dibuatnya. Semudah itu kah berkata bahwa ini jatuh cinta ? Entahlah, tapi yang
ku rasakan berbeda dengan teman bermainnya dalam acara itu.
“Sin, siapa nama tuh
comedian?”
“Moko, kenapa ? Lucu kan?”
“Hanya dia saja yang lucu,
yang lainnya tidak. Dia comedian baru atau lama?”
“Comedian lama. Makanya
sesekali update berita selebritis. Semua lucu kali.”
“Masih single dia?”
“Buset , pertanyaanmu
langsung status ya. Dia sudah berkeluarga”
“Ya L berarti tidak ada kesempatan untuk aku mendekati dia
donk.”
“Helloo. Inikah Kei itu?
Seagresif ini kah? Hahhaha”
“Kalo untuk makhluk yang
satu ini, sepertinya tidak masalah. Hahaha”
“Betul kan yang ku bilang,
lu akan tertawa”
“Iya makasih ya , Sin. Lu
emang sobat yang mengerti aku”
“Ya dong, Sinta gitu loh.”
Kembali kami menikmati acara
televise ini hingga selesai.
Dan kembali juga aku
menikmati hidup dimulai dari awal tanpa ada dia (lagi) yang mengisi hari-hari
ini. Once again, dan kembali juga saya menjadi seorang anak alay yang awalnya
sangat saya benci dengan mengidolakan sosok comedian yang entah darimana datangnya
bisa sekece itu.
Bersambung :')
@Monicasnad