Pages

Ads 468x60px

:)

Get Gifs at CodemySpace.com

Anda Pengunjung Ke -

Sabtu, 26 Juli 2014

Ketika Mencintai Menjadi Pilihan

Ketika cinta datang di waktu yang tak di duga. Seketika itu juga mencintai menjadi pilihanmu . Tak ada yang memastikan apakah itu pilihan yang tepat atau sebaliknya.

Suara ricuh itu menyadarkanku dari lamunan maya itu. Lamunan yang membawaku pada ingatan di mana aku pernah terbang ke awan dan jatuh seketika di dasar jurang. Lamunan yang mengingatkan akan luka yang pernah ku alami. Luka di mana seketika aku memberanikan diri untuk memilih mencintai seseorang tanpa berpikir panjang untuk sebuah resiko, tanpa berpikir panjang untuk kondisi hati, tanpa berpikir panjang pilihan itu akan membuatku harus kuat ~ tegar di tengah luka yang teramat.

Ketika cinta datang di waktu yang tak di duga. Seketika itu juga mencintai menjadi pilihanmu. Tak ada yang memastikan apakah itu pilihan yang tepat atau sebaliknya.

Aku terjatuh di tengah indahnya cinta yang kurangkai sendiri. Aku terhempas di tengah harapan yang selama ini ku bayangkan. Aku tertusuk di tengah duri cinta yang membuatku tak berdaya. Siapa peduli dengan semua ini?

Bahkan diri sendiri pun menertawai luka ini. Menertawai kebodohan diri.

@Monicasnad

Senin, 09 Juni 2014

Hujan di Malam Ini

Karena hujan membawaku terbang melayang dalam dunia kesedihan.

Karena malam menghantamku dalam kegalauan yang baru saja dimulai. Siapa sangka tumbukan itu menghantam hati ini sampai ke dasar lautan , malam ini ketika hujan mulai merangkul dengan kepedihan ini ? Bukankah lebih baik begini ? Menikmati hujan di malam dengan sekumpulan air mata? Bukankah lebih baik hujan membawa pergi air mata hingga dia tidak dapat keluar kembali? Bukankah lebih baik , membiarkan kesedihan ini sampai di mana hati ini mampu menahannya?

Karena hujan membantumu menutupi kesedihanmu seorang diri. Karena hujan di malam ini bersedia menjadi temanmu dalam semalaman meringankan kesedihan yang kamu alami. Karena hujan di malam ini akan berganti menjadi pelangi di esok hari.

Biarkan hujan malam ini membawa sekumpulan air matamu , biarkan malam ini bersahabat denganmu, agar kelak jika kamu menemui pelangi semua akan kamu sadari. Bukankah seperti pelangi yang muncul sehabis hujan? Bukankah kebahagiaan muncul ketika kamu sanggup melawan kesedihanmu? Bukankah matahari pada akhirnya tau kapan ia memancarkan sinarnya? Bukankah Tuhan sudah merancangkan kebahagiaan dalam setiap insan?


Nikmatilah hujan di malam ini , sebagaimana perasaanmu membawakannya yang mencoba bersahabat..

@Monicasnad

Jumat, 30 Mei 2014

Kenapa Aku Bukan Dia ?



Kenapa aku bukan dia , yang kamu lihat keberadaannya ?
Kenapa aku bukan dia , yang kamu cintai ?
Kenapa aku bukan dia , yang selalu kamu pikirkan ?
Kenapa aku bukan dia , yang bisa menempati hatimu ?
Kenapa aku bukan dia , yang dapat membuatmu tersenyum ?
Kenapa aku bukan dia ? Kenapa aku bukan dia ? Kenapa aku bukan dia ?
Mungkin itu semua pertanyaan yang selalu muncul dalam labirin otak ini, hei Tuan Pendiam.
Kenapa aku tidak bisa seperti dia, yang (mungkin) kamu anggap penting ?

Jumat, 16 Mei 2014

Apa Salahnya ?

Apa salahnya dengan seorang wanita yang berusaha berjuang untuk cintanya? Mengapa kelihatan seperti “tabu” ketika wanita berusaha berjuang? Mengapa seolah-olah memandang sebelah mata ketika wanita berjuang demi cintanya ? Apakah Sang Pencipta ada mengkumandangkan alunan indahnya bahwa “seorang wanita hanya bisa berdiam diri dalam cinta” ?

Bukankah kegengsian membawakan wanita pada sakit yang selama ini dirasakan? Dan apakah wanita harus seperti itu? Diam ~ Menangis ~ Memendam ! Bukankah itulah titik kelemahan wanita ? So, apa salahnya jika wanita mengubah kebiasaan itu?

Sesungguhnya cinta tak mengenal gender, bukan begitu ? So, apa yang salah jika wanita terlebih dahulu memiliki perasaan itu, dan apa salahnya jika wanita berjuang dalam cintanya? Mengapa wanita selalu kelihatan lemah dalam urusan perasaaan? (kadang) karena wanita memilih untuk memendam yang dirasakannya, antara gengsi dan memang itulah yang lebih baik.

Lebih baik? Helllo. Bukankah sesuatu yang diungkapkan jauh lebih baik daripada yang dipendam? Bukankah “cinta” harus tahu kemana tempatnya tinggal? Bukankah “cinta” tak mengenal gengsi? Bukankah “cinta” memiliki keberanian?

Wanita akan terlihat lebih elegan, ketika dia bisa menyeimbangkan “logika” dan “hati” . Come on guys, ubah pola pikir yang selama ini membuatmu merasa tersiksa. Ikuti “kata hatimu” jangan “kata hati orang”, karena yang kamu rasakan hanya kamu sendiri yang mengetahuinya.

@Monicasnad

Sabtu, 10 Mei 2014

Tuan Pendiam


Aku tidak peduli dengan saran-saran dari temanku untuk melupakanmu! Aku tidak peduli dengan omongan , komentar , dan pendapat mereka tentangmu. Aku tidak peduli dengan kecerobohan yang sudah ku lakukan. Bukankah cinta tak mendengar perkataan dari luar? Bukankah cinta mendengar apa yang tidak terucapkan? Inilah aku yang tidak peduli dengan semua keburukan yang ada padamu Tuan Pendiam.

Aku menulis ini, ketika mengingat betapa keberanianku muncul hanya padamu. Aku menulis ini ketika menyadari, bahwa cinta membawakan satu hal yang belum pernah ku lakukan sebelumnya, keberanian. Tak takut apapun hasilnya , tak lelah mencintaimu walau semua sudah terjawab. Karena aku percaya, cinta tak egois. Bukan hanya menuntut apa yang diinginkan oleh diri sendiri. Bertemu denganmu setiap hari, mungkin telah membuatku senang. Ya, walau senang dalam diam~ senang dalam kesemuan.

Aku menulis ini menyadari betapa beraninya aku dalam mencintaimu. Betapa aku masih bandal dalam mengharapkanmu. Betapa aku berani menyiksa perasaanku hanya untuk mencintaimu, Hei Tuan Pendiam.

Diammu membuatku semakin tak takut dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Diammu membuatku bertahan dalam keberanian ini. Diammu membuatku lupa , suatu saat apa yang akan terjadi. Kesia-siaan atau harapan indah?? Semua ku biarkan berlalu dalam labirin otakku. Karena yang jelas, saat ini aku hanya masih berani mencintaimu dalam diam.

Gadis yang bandal,
Yang masih tetap mencintaimu,
Tak peduli dengan apa yang terjadi.

@Monicasnad

Jumat, 09 Mei 2014

Tak Mengerti .

“Aku suka sama dia! Terus aku harus bagaimana? Berkamuflase seolah-olah aku tak menyukainya? Berkamuflase ketika berada di dekatnya? ” (berbicara di depan kaca)

Itulah kalimat yang sering ku pertanyakan di depan teman baikku ~ kaca. Aku merasa hanya kaca yang berada di depan ini yang mengerti apa yang dirasakan, iya hanya kaca! Tak ada yang lain.

Mencintai dalam diam, bukan hal mudah yang dirasakan seorang wanita. Apa peduli orang ketika cinta datang tanpa diharapkan? Apa peduli orang ketika wanita merasakan gelisah yang sangat luar biasa? Apa peduli orang juga ketika , cinta yang sudah mulai tumbuh harus dibuang jauh-jauh? APA PEDULI DENGAN SEMUA ITU?

Susah ya jadi cewek. Ketika mencintai seseorang, dia harus memendam dan selalu memendam. Diungkapkan? TABU ! Pasti banyak pemikiran yang lain. Helloooo. Apa peduli sama omongan orang?

Bukankah cinta berbicara melalui hati? Bukankah cinta berbicara pada kata hati? Bukankah cinta yang mengerti hanya kode hati?

Hati~Hati~Hati~Hati. Semua berbicara hati. Hati hati dengan hati. Hati Hati jika ingin menghapus cinta dari hati. Hati hati hati hati .

Argh, sudahlaa. Entah apa yang dimaksudkan dengan semua ini ..


@Monicasnad

Rabu, 07 Mei 2014

Bunuh Cinta ini !

Bukankah dari awal aku merasakan kebahagiian ini? Bukankah dari awal aku merasa bahwa panggeran yang sering ku impikan dengan membangun masa depan yang indah itu telah ku temukan? Namun mengapa semua itu hanya ada dalam mimpi dan angan-anganku tentangmu?

Mengapa dari awal ku biarkan cinta ini tumbuh dalam hati? Mengapa dari awal aku memanjakan perasaan ini ? Mengapa dari awal ku biarkan kau hadir mewarnai hidupku, membiarkanmu membawa hatiku tanpa aku berpikir bahwa suatu saat aku akan merasakan hempasan yang begitu dahsyat? MENGAPA ??

Tidakkah kamu mendengar dan merasakan hati ini berbicara , berbicara melalui batin? Setiap hari , bahkan setiap kali aku menuliskan tentangmu dalam ceritaku, menuliskan namamu dalam doa melalui sehelai kertas aku berharap Tuhan memberikan hal yang sama untuk kau rasakan, seperti aku merasakannya juga.

Wajarkah jika kali ini , aku meminta kamu membunuh cinta ini dalam hati ? Agar aku bisa bebas berjalan dan berlari sesukaku tanpa meninggalkan secercah bayanganmu. Dan membiarkanmu terbang meninggalkan sekeping hati ini ~ tanpa meninggalkan sakit dalam hati.

@Monicasnad


Sabtu, 03 Mei 2014

Penikmat Kepedihan


Panggil aku “penikmat kepedihan”.
Berulang kali mencoba menghapus bayanganmu dalam lara dan jiwa , namun semua terasa sia-sia. Terlalu menikmati kepedihan yang tercipta , terlalu. Bukankah ini memang harus kualami , karena perasaan ini tumbuh dengan seenaknya saja? Perasaan yang membawakan ku pada kepedihan yang (mungkin) dapat ku katakan indah dan menusuk? Bukankah begitu?

Aku benci dengan perasaan yang tak tahu diri ini. Aku benci bila harus bertemu denganmu setiap hari, dan aku masih memikul berat perasaan ini. Kamu tahu? Tak ada yang lebih sakit saat hatimu terlalu mendasar. Sudahlah, aku ingin kembali menjadi manusia yang tak pernah mencintaimu. Namun, apa daya aku sudah terlanjur menikmati kepedihan ini. Aku menikmatinya dengan senyuman simpul yang penuh arti.

Sebagai wanita, aku hanya ingin menyadari bahwa apa-apa yang lahir dimata menumpuk di dada, yang pada waktunya pun juga berhenti mencoba. Aku harus menghukum diri sendiri, karena telah berani mencintaimu secara diam. Jika suatu hari kamu bertanya , atau mungkin hanya sekedar mengingat; betapa besar cintaku padamu? Sebesar keberanianku mengungkapkannya ~ sebesar keberanianku mencoba menghapusnya di tengah perasaan yang selalu tumbuh walau (kadang) pedih.

Bukan mudah untuk seorang wanita mengutarakannya, bukan mudah juga untuk seorang wanita harus pergi dan meninggalkan sosok yang sudah terlanjur dicintanya. Ada sakit yang teriris di dalam hati, ada kepedihan yang sangat mendalam. Namun dinikmati sendiri. Jika suatu saat kamu masih melihatku dengan penuh cinta, ingatlah bahwa aku seorang wanita yang sangat menikmati kepedihan cinta yang berani mencintaimu dalam diam.

@Monicasnad

Jumat, 02 Mei 2014

Sudah Terjawab :')

Mimpi? Iya, mungkin aku terlalu banyak bermimpi.
Berharap ? Iya, mungkin aku terlalu banyak berharap.
Kini tamparan angin menyadarkanku dari mimpi indah yang selama ini ku ciptakan sendiri.
Menyadarkanku, akan dunia nyata yang real terjadi.
Sakit? Iya, sakit yang ku rasakan.
Tapi aku masih bisa tersenyum, karena kepastian telah ku dapatkan.
Bisakah aku hilang dari keindahan semu ini ?
Bisakah aku berlari dari keindahan yang ku khayalkan sendiri ?
Sadarkan aku bahwa aku harus hilang ~ sadarkan aku bahwa aku harus pergi dari semua ini. SADARKAN!
Mungkin terlalu cepat, namun bukankah begitu baiknya ?
Menyukaimu diam-diam merupakan anugrah yang diberikan Tuhan.
Tampar aku ~ bangunkan aku ~ sadarkan aku , bahwa semua ini sudah terjawab .
Bisikkan secara keras padaku bahwa aku harus pergi .

_Yang Mencintaimu Dalam Diam_

@Monicasnad

Rabu, 30 April 2014

Untaian

Yang Mencintaimu


Maaf kalau aku mencintaimu , sedemikian .
Maaf kalau semua itu (mungkin) membuatmu merasa risih ,
terganggu atau seolah-olah sedang berada di Negara api.
Tapi apa yang bisa ku lakukan?
Perasaan ini muncul tanpa diundang .
Hanya mampu mencintaimu dengan diam,
mencintaimu dengan ketulusan ,
mencintaimu dengan sederhana .
Tak banyak yang dapat ku lakukan .
Hanya saja (kadang) aku menyampaikan perasaan ini,
lewat doa dan angin yang sering bersamamu.

Lewat untaian kata dalam doa ,
Lewat hembusan angin yang setiap saat selalu bersamamu dan selalu di dekatmu.
Hanya berharap kam dapat menyadari dan mengetahuinya
J

@Monicasnad

Sabtu, 19 April 2014

Who Love You :)

Yang Mencintaimu :)
Masihkah kau lihat sebongkah cahaya dariku ?
Sebongkah cahaya yang memancarkan cinta.
Tidak ada hal yang dapat ku lakukan untuk cintaku kecuali ketulusan.
Pernahkah kau sadari akan sosokku dalam harimu?
Pernahkah kau lihat keberadaanku? Pernahkah ??
Tak ada yang kupunya kecuali hati untuk mencintaimu.
Tak ada yang ku dapat ku lakukan , kecuali diam-diam mencintaimu.
Tak ada yang mewarnai hariku kecuali kehadiranmu.
Semu ?
Mungkin sejenak terlihat semu.
Karna aku mencintaimu diam-diam tanpa berani mengungkapkannya.
Cintaku~namamu hanya ku bawa lewat doaku.
Berharap suatu saat engkau menyadarinya :v :D


-Yang Mencintaimu-

Rabu, 12 Maret 2014

Dunia Baru VS Dunia Lama

Remuknya hati ini satu pun tak ada yang mengetahui. Hampanya hidup ini tak ada yang mengerti. Semua sibuk dengan dunia barunya. Sibuk dengan hal yang dianggap diutamakan. Sibuk dengan dengan segala sesuatu yang (mungkin) hanya dia yang mendapatkan, tanpa peka terhadap dunia lamanya.
Ketika pelangi datang, semua berlari pada keindahannya. Ketika hujan datang, semua menghindarinya. Namun siapa sangka , ketika pelangi dan hujan sudah tiada ?
Pernakah berpikir untuk bagaimana kisah dunia baru itu ?
Pernakah berpikir , kesemuan atau keabadian dunia baru ?
Pernakah ?
I think “no”.
Biarlah kebahagiaan dunia baru dinikmati dengan menari-nari di atas daun yang licin. Biarlah kenikmatan dunia baru ternikmati tanpa enggan melihat pada dunia lama.
Biarlah kesemuannya dinikmati dengan sempurna.
Puaskanlah dengan dunia baru sebelum dunia lama tidak akan ditemui lagi keindahannya. Puaskanlah menikmatinya.
Namun , bukankah sebelum ada dunia baru yang selalu memberikan keindahan itu dunia lama ? Namun mengapa seakan dunia lama tidak lagi dipandang kehadirannya.
Apakah dunia lama kan kau temui , ketika dunia baru menghempaskan kenikmatan mu?
Apakah hidupmu akan sesempurna yang kau rasakan sekarang ?


@Monicasnad

Sabtu, 08 Maret 2014

Mampirlah Sebentar

Bukan hanya sekali cinta mengajarkan betapa pentingnya hati ini untuk dilindungi. Karena bukan sekali , hati ini luka untuk cinta. Walau begitu aku masih sering melakukan hal bodoh yang kamu anggap dewa. Walau sering lengah untuk melindungi hati demi satu nama. Walau lelah untuk bertahan.
Walau aku tidak pernah dianggap "ada". Kamu sibuk dengan duniamu yang mengasyikan tanpa pernah peduli dengan duniaku yang hanya kamu. Kamu mencari keindahan semu untuk duniamu dan begitu sangat menikmatinya. Sedangkan aku sibuk menjaga keindahan duniaku yang ku anggap memberikan duka dalam diri. 
Pergi pergi dan pergi. Selalu kata itu terlontar namun tidak dalam benak. Jiwamu bersamanya dan aku dengan bodohnya melihat dari kejauhan kebahagiaanmu dengannya. Salah? Iya. Karena kamu memenuhi labirin ini dengan tingkah yang memuakkan bagiku. Senyummu , tawamu dengan dia ku anggap serpihan kaca yang terlalu senang melukai.
Berharap dewi fortuna berpihak padaku. Berharap waktu tak melangkah dalam kesediha. Berharap cinta itu ada padaku , seorang “penggemar jauhmu”. Berharap kehadiranku dianggap. Berharap berharap berharap. I just have hope in my life for you. Yeah. Aku tak ingin mengganggu hidupmu dengan dia. Tapi aku juga tak ingin merasakan luka ini tersayat. 
Sudikah kebahagiaan mampir padaku? Sudikah cintamu beralih padaku? Sudikah kau menemui keberadaanku? Sudikah dia berbagi kebahagiaan itu? Sudikah dewi fortuna datang ? Sudikah semua itu? Mungkin tapi tak mungkin. Biar semua waktu yang menjawab.

@Monicasnad

Selasa, 04 Maret 2014

My Soulmate Same With My Idol #2

 Easier Said Than Done

Armoko…armoko..armoko.. Semua berubah ketika melihat secara perform comedian dari surga beberapa hari yang lalu.
Just his name in my ear and my heart. Yups ! Armoko. Komedian yang beruntung, yang memiliki fans seperti saya seorang Kei. Yang dari normal menjadi anak alay yang sangat mengidolakannya. Gilee aja , kalau dia dikatakan gak beruntung. Hahaha :D
Okeh, detik demi detik menit demi menit jam demi jam hari demi hari (lebay!!) hidupku selalu dipenuhi dengan nama sang idola ARMOKO. Ya, seakan duniaku adalah dia. Entah bisa dikatakan masih normal atau sudah ada gangguan padaku karena menduniakan sosok yang telah memiliki keluarga itu. But whatever what you said I don’t care :p Yang jelas aku bahagia dan bahkan jauh lebih bahagia dari sebelumnya.
Seketika itu juga , aktivitasku menjadi ganda. Tidak hanya kuliah , tapi ngikuti komunitas fanbase dari sang idola. Tidak mau ketinggalan info apapun mengenainya. Maybe not just me do it , all fans sure do it. Aku menikmati aktivitas ganda ini. Bahkan aku berharap suatu saat dapat menjadi asistennya. Coba bayangkan, kalau saya seorang Kei menjadi asisten idola seorang Armoko, sudah pasti orang lain akan cemburu terhadap ku. Dan aku akan menjadi orang PALING BAHAGIA :D ahahhaha. Selalu di sampingnya di mana pun ia berada. Huaaa. Not Not Not !! Wake up Kei~ Wake up! It’s just wish, not real !

Malam harinya di kamar, seperti biasa rutinitas Kei adalah menyendiri. Kadang menyendiri di kamar ini Kei gunakan untuk bertelepon (but it last) , kadang digunakan untuk membaca buku dan banyak lagi. Namun pengecualian untuk kali ini.Dikarenakan, lampu sering bermain-main dengan banyak rumah sehingga banyak rumah pun bermain-main dengan kegelapan (lebay), sebut saja mati lampu dan gelap. Tanpa sengaja Kei ingat kata-kata mantannya yang masih disimpannya di dalam seluler biru miliknya. Dan seketika itu juga penyakit galau menyerangnya.
Ingatkah kamu ketika seuntaian kata itu yang kau bisikkan ditelinga ku.  Bisikkan yang memberikan kedamaian. Bisikkan yang mengantarkan hati ini untuk tinggal di hatimu. Bisikkan yang tiap pagi selalu muncul di layar handphoneku , tak peduli pagi siang sore malam. Tak peduli ketika badai menerpa , bisikkan ini selalu terlontar darimu. Tapi mana pemberi bisikkan ini? Kemana ? You just said but nothing to do. Easier said than done.
Kalimat itu menyihir Kei untuk bersedih. Namun Kei sadar bahwa kesedihan tersebut tidak boleh larut lebih lama. Kei , you must move on. Please Kei, you must do it. You can. I believe you can Kei. Move on ~ Move on.
Ditemani mantra motivasinya , Kei juga harus bisa menghapus dan menyingkirkan semua yang berkaitan dengan mantannya tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyakit galau itu datang lagi.

 Who Is He ?


“Kei, udah ada teman untuk tugas besar ini ?”
“Belum.”
“Trus kenapa tidak cari untuk gabung dalam team yang lain.”
“Malas. Palingan bentar lagi dapat.”
“Gabung dalam team kami aja.”
“Kan benar bentar lagi dapat team. Tanpa harus mencari , pasti udah dicari”.
“Songgong. Gmana mau gabung ?”
“Dengan berat hati saya mengatakan boleh lah. Hahhaha ”
“Dasar nih anak songgong banget.”
“Okeh, kita mulai membicarakan lokasi. Di perusahaan mana kita harus melakukan observasi ini?” sahut Shinta yang ingin cepat tugas besar ini selesai.
“Di stasiun televise TERET aja. Nah, stasiun itu kan ada comedian “Moko” , mungkin dengan kita observasi di stasiun itu gue bisa jumpa sama dia, trus minta foto, minta tanda tangan, minta dijadiin pendamping hidup. *Oppsss (sambil cengigisan)”
“Yeh, luh mah sampai segitunya ? Nyesal gue ngajakin luh nonton kalau tau sampai alay gini. Ogah gue punya temen alay seperti luh.”
“Biarin, alay yang penting hidup :p”

Bersambung :')

@Monicasnad

Sabtu, 01 Maret 2014

My Soulmate Same With My Idol

Damn for love ! Seenaknya membuat hati orang hancur berkeping-keping. Yah, itulah yang ku alami pada pengalaman cinta pertamaku beberapa hari yang lalu. Siapa sangka aku akan mengalami hal yang buruk di bidang cinta. Hatiku, men. Orang bilang cinta pertama tak mudah dilupakan dan cinta pertama memberikan kita arti cinta. Namun NOT TO ME ! If I can kill my first love in my heart , i will do. Kenapa aku jadi mengutuki orang dia ! WHATEVER lah. Pokoknya aku tak ingin mengenal cinta untuk saat ini aja sih, untuk ke depannya belum tahu juga. Gilee bener kalo tak mengenal cinta sampai seumur hidup, bakal hidup sendirian dan kesepian. Argh ogah juga kalau itu terjadi.

Kenapa aku jadi seperti ini ? Mengutuki dalam hati ? It’s not me. But why ? Okeh Kei, kamu harus jadi wanita yang sabar , jangan emosian , harus bisa memaafkan. Tuhan yang mulia saja bisa memaafkan masa kamu tidak ? Ingat Kei, kamu itu manusia yang berdosa , dia juga berdosa. Sama-sama berdosa kenapa tidak saling memaafkan ? FORGET IT KEI ! Okeh , untuk beberapa saat aku mampu menguasai diriku untuk melupakan kejadian menyakitkan itu. Namun tidak untuk beberapa saat kemudian, kembali lagi mengingat semua kenangan dan apa alasan Andra melakukan itu semua padanya. Kenapa dia harus bermain di belakang ku ? Kenapa dia sanggup melakukan itu setelah dia menjadi sukses ? Apa benar kesuksesan dalam bidang materi dapat membutakan dan melupakan cinta yang telah terbina semudah itu ? (hati dan logika berperang hingga Kei pun tertidur pulas di kamarnya).
***
Putus cinta tapi tidak putus hidup! Iya, itu salah satu kamus dalam hidupku dan harus ku lakukan. Mau tidak mau tapi harus ! Gile aja, kalau putus cinta hidupku juga harus putus? Kasihan pada diriku, kasihan dengan orang-orang yang menyayangiku. Aku tidak mau mengecewakan mereka hanya karena putus cinta. Tapi bukan berarti, aku juga menjalani hidup dengan komit “putus satu tumbuh seribu” . Putus cinta 1x tumbuhkan cinta beribu-ribu kali. Bagiku itu hanya orang yang tidak dewasa dan tidak menghargai apa itu cinta.
Okeh, mulai dari hari ini semua akan dimulai dari nol. Yup, mulai hari ini aku akan hidup sebagai jomblo yang always happy (jujur atau bohong sih , sebenarnya ini dan sebenarnya putusnya udah beberapa hari yang lalu, tapi kenapa baru sekarang ditanamkan motivasi yang gak tau kebenarannya dalam hatiku. Hahahah ). Sebelum mengenal apa itu cinta, aku juga bisa hidup dan happy. Jadi mengapa tidak untuk saat ini ?
                                                                        ………
Semester baru tiba , semangat baru pun HARUS ada.Tapi malas ke kampus pun muncul dalam benak . Sebenarnya alasan yang menguatkan kenapa kemalasan itu muncul ya karena malas akan menghadapi serbuan pertanyaan dari teman mengenai cintanya yang naas. Karena dalam memang aku tak suka lagi membahas apa yang telah terjadi. Walaupun malas ini sudah mendekati 89% tapi tetap saja harus ke kampus. Jangan karena hal seperti itu masa depan ku terbengkalai.
Sesampai di kampus, benar seperti yang telah ku duga pertanyaan itu menyerbuku dan aku hanya jawab “MASA LALU” (entah nyambung atau gak jawabannya dengan pertanyaan yang mereka lontarkan. Hahaha). Tapi yang jelas jawaban ini membuat mereka gondok dan tak menanyakannya lagi.  Kadang aku heran, kenapa mereka selalu cepat dapat informasi atau bahasa gaulnya gossip-gosip hidup seseorang. Gak capek apa , mencari tahu seperti itu? Gue aja ogah, cari informasi seperti itu. Tapi jahat banget aku , ngatain kawan sendiri. Hihihi. Tapi aku sayang sama mereka. Ya, iyalah mereka keluargaku di kampus, bro. Kalau mereka tidak ada , hampa pasti hari-hari dikampus.
“Kei, lu tau acara yang nomor satu di channel televisi ?”
“Hah? Juara 1. Gak tuh. You know lah, aku jarang menonton.”
“Ah, lu mah kebiasaan.”
“Emang kenapa sih, sama film itu ?”
“Aku punya 2 tiket untuk nonton langsung acara tersebut. Lu mau gak ikut nonton bareng aku ? Berani jamin, lu pasti akan tertawa lepas dan lupa akan masalah putus cinte lu ini.”
“Sialan lu. Tapi bolehlah. Yakin ini bisa manjur untuk membuatku tertawa lepas?”
“Gak percaya sama aku? (mengernyitkan alis)”
“Gak :p Yaudah, kapan nih mau nontonnya?”
“Besok jam 7 malam”
“Buseet , malam ? Trus ntar pulangnya ?
“Aku yang ngantar. Masih tetap aja gak mau keluar malam.”
“Masih anak bapak soalnya”.
“Okehlah. Besok malam aku datang ke rumah, sekalian permisi sama bokap mu , kalau gak di kasih ijin, gue bawa nenek gue ya, biar ngomong sama bokapmu”.
“Sialan lu. Okeh lah. Ku tunggu di rumah.”
                                                                        …………
Seperti yang sudah dijanjikan , besok malamnya kami pun nonton secara langsung siaran televise tersebut. Awalnya aku mengira biasa aja dan nothing special di dalam acara ini. Hingga muncul sosok yang benar-benar kece nya setengah mati . (bayangin dulu, bagaimana caranya menonton setengah hidup dan setengah mati. Masuk akal gak? :D)
Iya, dia yang benar-benar dapat membuatku tertawa ngakak sengakak-ngakaknya. Belum pernah aku tahu ada comedian yang bisa menghipnotis orang seperti ini. Bahkan, aku jatuh cinta dibuatnya. Semudah itu kah berkata bahwa ini jatuh cinta ? Entahlah, tapi yang ku rasakan berbeda dengan teman bermainnya dalam acara itu.
“Sin, siapa nama tuh comedian?”
“Moko, kenapa ? Lucu kan?”
“Hanya dia saja yang lucu, yang lainnya tidak. Dia comedian baru atau lama?”
“Comedian lama. Makanya sesekali update berita selebritis. Semua lucu kali.”
“Masih single dia?”
“Buset , pertanyaanmu langsung status ya. Dia sudah berkeluarga”
“Ya L berarti tidak ada kesempatan untuk aku mendekati dia donk.”
“Helloo. Inikah Kei itu? Seagresif ini kah? Hahhaha”
“Kalo untuk makhluk yang satu ini, sepertinya tidak masalah. Hahaha”
“Betul kan yang ku bilang, lu akan tertawa”
“Iya makasih ya , Sin. Lu emang sobat yang mengerti aku”
“Ya dong, Sinta gitu loh.”
Kembali kami menikmati acara televise ini hingga selesai.
Dan kembali juga aku menikmati hidup dimulai dari awal tanpa ada dia (lagi) yang mengisi hari-hari ini. Once again, dan kembali juga saya menjadi seorang anak alay yang awalnya sangat saya benci dengan mengidolakan sosok comedian yang entah darimana datangnya bisa sekece itu.

Bersambung :')

@Monicasnad
 

Blogger news

:)

Bird On Heart Love

My Signature :)

Sample Text