Aku tidak peduli dengan saran-saran dari temanku untuk
melupakanmu! Aku tidak peduli dengan omongan , komentar , dan pendapat mereka
tentangmu. Aku tidak peduli dengan kecerobohan yang sudah ku lakukan. Bukankah
cinta tak mendengar perkataan dari luar? Bukankah cinta mendengar apa yang
tidak terucapkan? Inilah aku yang tidak peduli dengan semua keburukan yang ada
padamu Tuan Pendiam.
Aku menulis ini, ketika mengingat betapa keberanianku
muncul hanya padamu. Aku menulis ini ketika menyadari, bahwa cinta membawakan
satu hal yang belum pernah ku lakukan sebelumnya, keberanian. Tak takut apapun
hasilnya , tak lelah mencintaimu walau semua sudah terjawab. Karena aku
percaya, cinta tak egois. Bukan hanya menuntut apa yang diinginkan oleh diri
sendiri. Bertemu denganmu setiap hari, mungkin telah membuatku senang. Ya,
walau senang dalam diam~ senang dalam kesemuan.
Aku menulis ini menyadari betapa beraninya aku dalam
mencintaimu. Betapa aku masih bandal dalam mengharapkanmu. Betapa aku berani
menyiksa perasaanku hanya untuk mencintaimu, Hei Tuan Pendiam.
Diammu membuatku semakin tak takut dengan apa yang akan
terjadi kedepannya. Diammu membuatku bertahan dalam keberanian ini. Diammu membuatku
lupa , suatu saat apa yang akan terjadi. Kesia-siaan atau harapan indah?? Semua
ku biarkan berlalu dalam labirin otakku. Karena yang jelas, saat ini aku hanya
masih berani mencintaimu dalam diam.
Gadis yang bandal,
Yang masih tetap
mencintaimu,
Tak peduli dengan apa
yang terjadi.
@Monicasnad




Tidak ada komentar:
Posting Komentar