Apa salahnya dengan seorang wanita yang berusaha berjuang
untuk cintanya? Mengapa kelihatan seperti “tabu” ketika wanita berusaha
berjuang? Mengapa seolah-olah memandang sebelah mata ketika wanita berjuang
demi cintanya ? Apakah Sang Pencipta ada mengkumandangkan alunan indahnya bahwa
“seorang wanita hanya bisa berdiam diri dalam cinta” ?
Bukankah kegengsian membawakan wanita pada sakit yang
selama ini dirasakan? Dan apakah wanita harus seperti itu? Diam ~ Menangis ~
Memendam ! Bukankah itulah titik kelemahan wanita ? So, apa salahnya jika
wanita mengubah kebiasaan itu?
Sesungguhnya cinta tak mengenal gender, bukan begitu ?
So, apa yang salah jika wanita terlebih dahulu memiliki perasaan itu, dan apa
salahnya jika wanita berjuang dalam cintanya? Mengapa wanita selalu kelihatan
lemah dalam urusan perasaaan? (kadang) karena wanita memilih untuk memendam
yang dirasakannya, antara gengsi dan memang itulah yang lebih baik.
Lebih baik? Helllo. Bukankah sesuatu yang diungkapkan
jauh lebih baik daripada yang dipendam? Bukankah “cinta” harus tahu kemana
tempatnya tinggal? Bukankah “cinta” tak mengenal gengsi? Bukankah “cinta”
memiliki keberanian?
Wanita akan terlihat lebih elegan, ketika dia bisa
menyeimbangkan “logika” dan “hati” . Come on guys, ubah pola pikir yang selama
ini membuatmu merasa tersiksa. Ikuti “kata hatimu” jangan “kata hati orang”,
karena yang kamu rasakan hanya kamu sendiri yang mengetahuinya.
@Monicasnad




Tidak ada komentar:
Posting Komentar