Bukan hanya sekali cinta mengajarkan betapa pentingnya hati ini
untuk dilindungi. Karena bukan sekali , hati ini luka untuk cinta. Walau begitu
aku masih sering melakukan hal bodoh yang kamu anggap dewa. Walau sering lengah
untuk melindungi hati demi satu nama. Walau lelah untuk bertahan.
Walau aku tidak pernah dianggap "ada". Kamu sibuk dengan
duniamu yang mengasyikan tanpa pernah peduli dengan duniaku yang hanya kamu.
Kamu mencari keindahan semu untuk duniamu dan begitu sangat menikmatinya.
Sedangkan aku sibuk menjaga keindahan duniaku yang ku anggap memberikan duka
dalam diri.
Pergi pergi dan pergi. Selalu kata itu terlontar namun tidak dalam
benak. Jiwamu bersamanya dan aku dengan bodohnya melihat dari kejauhan
kebahagiaanmu dengannya. Salah? Iya. Karena kamu memenuhi labirin ini dengan
tingkah yang memuakkan bagiku. Senyummu , tawamu dengan dia ku anggap serpihan
kaca yang terlalu senang melukai.
Berharap
dewi fortuna berpihak padaku. Berharap waktu tak melangkah dalam kesediha. Berharap
cinta itu ada padaku , seorang “penggemar jauhmu”. Berharap kehadiranku
dianggap. Berharap berharap berharap. I just have hope in my life for you. Yeah.
Aku tak ingin mengganggu hidupmu dengan dia. Tapi aku juga tak ingin merasakan
luka ini tersayat.
Sudikah
kebahagiaan mampir padaku? Sudikah cintamu beralih padaku? Sudikah kau menemui
keberadaanku? Sudikah dia berbagi kebahagiaan itu? Sudikah dewi fortuna datang
? Sudikah semua itu? Mungkin tapi tak mungkin. Biar semua waktu yang menjawab.
@Monicasnad




Tidak ada komentar:
Posting Komentar