Pages

Ads 468x60px

:)

Get Gifs at CodemySpace.com

Anda Pengunjung Ke -

Featured Posts

Sabtu, 26 Juli 2014

Ketika Mencintai Menjadi Pilihan

Ketika cinta datang di waktu yang tak di duga. Seketika itu juga mencintai menjadi pilihanmu . Tak ada yang memastikan apakah itu pilihan yang tepat atau sebaliknya.

Suara ricuh itu menyadarkanku dari lamunan maya itu. Lamunan yang membawaku pada ingatan di mana aku pernah terbang ke awan dan jatuh seketika di dasar jurang. Lamunan yang mengingatkan akan luka yang pernah ku alami. Luka di mana seketika aku memberanikan diri untuk memilih mencintai seseorang tanpa berpikir panjang untuk sebuah resiko, tanpa berpikir panjang untuk kondisi hati, tanpa berpikir panjang pilihan itu akan membuatku harus kuat ~ tegar di tengah luka yang teramat.

Ketika cinta datang di waktu yang tak di duga. Seketika itu juga mencintai menjadi pilihanmu. Tak ada yang memastikan apakah itu pilihan yang tepat atau sebaliknya.

Aku terjatuh di tengah indahnya cinta yang kurangkai sendiri. Aku terhempas di tengah harapan yang selama ini ku bayangkan. Aku tertusuk di tengah duri cinta yang membuatku tak berdaya. Siapa peduli dengan semua ini?

Bahkan diri sendiri pun menertawai luka ini. Menertawai kebodohan diri.

@Monicasnad

Senin, 09 Juni 2014

Hujan di Malam Ini

Karena hujan membawaku terbang melayang dalam dunia kesedihan.

Karena malam menghantamku dalam kegalauan yang baru saja dimulai. Siapa sangka tumbukan itu menghantam hati ini sampai ke dasar lautan , malam ini ketika hujan mulai merangkul dengan kepedihan ini ? Bukankah lebih baik begini ? Menikmati hujan di malam dengan sekumpulan air mata? Bukankah lebih baik hujan membawa pergi air mata hingga dia tidak dapat keluar kembali? Bukankah lebih baik , membiarkan kesedihan ini sampai di mana hati ini mampu menahannya?

Karena hujan membantumu menutupi kesedihanmu seorang diri. Karena hujan di malam ini bersedia menjadi temanmu dalam semalaman meringankan kesedihan yang kamu alami. Karena hujan di malam ini akan berganti menjadi pelangi di esok hari.

Biarkan hujan malam ini membawa sekumpulan air matamu , biarkan malam ini bersahabat denganmu, agar kelak jika kamu menemui pelangi semua akan kamu sadari. Bukankah seperti pelangi yang muncul sehabis hujan? Bukankah kebahagiaan muncul ketika kamu sanggup melawan kesedihanmu? Bukankah matahari pada akhirnya tau kapan ia memancarkan sinarnya? Bukankah Tuhan sudah merancangkan kebahagiaan dalam setiap insan?


Nikmatilah hujan di malam ini , sebagaimana perasaanmu membawakannya yang mencoba bersahabat..

@Monicasnad

Jumat, 30 Mei 2014

Kenapa Aku Bukan Dia ?



Kenapa aku bukan dia , yang kamu lihat keberadaannya ?
Kenapa aku bukan dia , yang kamu cintai ?
Kenapa aku bukan dia , yang selalu kamu pikirkan ?
Kenapa aku bukan dia , yang bisa menempati hatimu ?
Kenapa aku bukan dia , yang dapat membuatmu tersenyum ?
Kenapa aku bukan dia ? Kenapa aku bukan dia ? Kenapa aku bukan dia ?
Mungkin itu semua pertanyaan yang selalu muncul dalam labirin otak ini, hei Tuan Pendiam.
Kenapa aku tidak bisa seperti dia, yang (mungkin) kamu anggap penting ?

Jumat, 16 Mei 2014

Apa Salahnya ?

Apa salahnya dengan seorang wanita yang berusaha berjuang untuk cintanya? Mengapa kelihatan seperti “tabu” ketika wanita berusaha berjuang? Mengapa seolah-olah memandang sebelah mata ketika wanita berjuang demi cintanya ? Apakah Sang Pencipta ada mengkumandangkan alunan indahnya bahwa “seorang wanita hanya bisa berdiam diri dalam cinta” ?

Bukankah kegengsian membawakan wanita pada sakit yang selama ini dirasakan? Dan apakah wanita harus seperti itu? Diam ~ Menangis ~ Memendam ! Bukankah itulah titik kelemahan wanita ? So, apa salahnya jika wanita mengubah kebiasaan itu?

Sesungguhnya cinta tak mengenal gender, bukan begitu ? So, apa yang salah jika wanita terlebih dahulu memiliki perasaan itu, dan apa salahnya jika wanita berjuang dalam cintanya? Mengapa wanita selalu kelihatan lemah dalam urusan perasaaan? (kadang) karena wanita memilih untuk memendam yang dirasakannya, antara gengsi dan memang itulah yang lebih baik.

Lebih baik? Helllo. Bukankah sesuatu yang diungkapkan jauh lebih baik daripada yang dipendam? Bukankah “cinta” harus tahu kemana tempatnya tinggal? Bukankah “cinta” tak mengenal gengsi? Bukankah “cinta” memiliki keberanian?

Wanita akan terlihat lebih elegan, ketika dia bisa menyeimbangkan “logika” dan “hati” . Come on guys, ubah pola pikir yang selama ini membuatmu merasa tersiksa. Ikuti “kata hatimu” jangan “kata hati orang”, karena yang kamu rasakan hanya kamu sendiri yang mengetahuinya.

@Monicasnad

Sabtu, 10 Mei 2014

Tuan Pendiam


Aku tidak peduli dengan saran-saran dari temanku untuk melupakanmu! Aku tidak peduli dengan omongan , komentar , dan pendapat mereka tentangmu. Aku tidak peduli dengan kecerobohan yang sudah ku lakukan. Bukankah cinta tak mendengar perkataan dari luar? Bukankah cinta mendengar apa yang tidak terucapkan? Inilah aku yang tidak peduli dengan semua keburukan yang ada padamu Tuan Pendiam.

Aku menulis ini, ketika mengingat betapa keberanianku muncul hanya padamu. Aku menulis ini ketika menyadari, bahwa cinta membawakan satu hal yang belum pernah ku lakukan sebelumnya, keberanian. Tak takut apapun hasilnya , tak lelah mencintaimu walau semua sudah terjawab. Karena aku percaya, cinta tak egois. Bukan hanya menuntut apa yang diinginkan oleh diri sendiri. Bertemu denganmu setiap hari, mungkin telah membuatku senang. Ya, walau senang dalam diam~ senang dalam kesemuan.

Aku menulis ini menyadari betapa beraninya aku dalam mencintaimu. Betapa aku masih bandal dalam mengharapkanmu. Betapa aku berani menyiksa perasaanku hanya untuk mencintaimu, Hei Tuan Pendiam.

Diammu membuatku semakin tak takut dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Diammu membuatku bertahan dalam keberanian ini. Diammu membuatku lupa , suatu saat apa yang akan terjadi. Kesia-siaan atau harapan indah?? Semua ku biarkan berlalu dalam labirin otakku. Karena yang jelas, saat ini aku hanya masih berani mencintaimu dalam diam.

Gadis yang bandal,
Yang masih tetap mencintaimu,
Tak peduli dengan apa yang terjadi.

@Monicasnad

Jumat, 09 Mei 2014

Tak Mengerti .

“Aku suka sama dia! Terus aku harus bagaimana? Berkamuflase seolah-olah aku tak menyukainya? Berkamuflase ketika berada di dekatnya? ” (berbicara di depan kaca)

Itulah kalimat yang sering ku pertanyakan di depan teman baikku ~ kaca. Aku merasa hanya kaca yang berada di depan ini yang mengerti apa yang dirasakan, iya hanya kaca! Tak ada yang lain.

Mencintai dalam diam, bukan hal mudah yang dirasakan seorang wanita. Apa peduli orang ketika cinta datang tanpa diharapkan? Apa peduli orang ketika wanita merasakan gelisah yang sangat luar biasa? Apa peduli orang juga ketika , cinta yang sudah mulai tumbuh harus dibuang jauh-jauh? APA PEDULI DENGAN SEMUA ITU?

Susah ya jadi cewek. Ketika mencintai seseorang, dia harus memendam dan selalu memendam. Diungkapkan? TABU ! Pasti banyak pemikiran yang lain. Helloooo. Apa peduli sama omongan orang?

Bukankah cinta berbicara melalui hati? Bukankah cinta berbicara pada kata hati? Bukankah cinta yang mengerti hanya kode hati?

Hati~Hati~Hati~Hati. Semua berbicara hati. Hati hati dengan hati. Hati Hati jika ingin menghapus cinta dari hati. Hati hati hati hati .

Argh, sudahlaa. Entah apa yang dimaksudkan dengan semua ini ..


@Monicasnad

Rabu, 07 Mei 2014

Bunuh Cinta ini !

Bukankah dari awal aku merasakan kebahagiian ini? Bukankah dari awal aku merasa bahwa panggeran yang sering ku impikan dengan membangun masa depan yang indah itu telah ku temukan? Namun mengapa semua itu hanya ada dalam mimpi dan angan-anganku tentangmu?

Mengapa dari awal ku biarkan cinta ini tumbuh dalam hati? Mengapa dari awal aku memanjakan perasaan ini ? Mengapa dari awal ku biarkan kau hadir mewarnai hidupku, membiarkanmu membawa hatiku tanpa aku berpikir bahwa suatu saat aku akan merasakan hempasan yang begitu dahsyat? MENGAPA ??

Tidakkah kamu mendengar dan merasakan hati ini berbicara , berbicara melalui batin? Setiap hari , bahkan setiap kali aku menuliskan tentangmu dalam ceritaku, menuliskan namamu dalam doa melalui sehelai kertas aku berharap Tuhan memberikan hal yang sama untuk kau rasakan, seperti aku merasakannya juga.

Wajarkah jika kali ini , aku meminta kamu membunuh cinta ini dalam hati ? Agar aku bisa bebas berjalan dan berlari sesukaku tanpa meninggalkan secercah bayanganmu. Dan membiarkanmu terbang meninggalkan sekeping hati ini ~ tanpa meninggalkan sakit dalam hati.

@Monicasnad


 

Blogger news

:)

Bird On Heart Love

My Signature :)

Sample Text